Pelatihan Pembuatan Ekoenzim: Solusi Ramah Lingkungan
Peserta pelatihan sedang mengolah kulit buah Pada umumnya orang setelah selesai makan buah, kulitnya langsung dibuang ke tempat sampah atau ...

https://jpic.kapusin-nias.org/2025/02/pelatihan-pembuatan-ekoenzim-solusi.html
![]() |
Peserta pelatihan sedang mengolah kulit buah |
Pada umumnya orang setelah selesai makan buah, kulitnya langsung dibuang ke tempat sampah atau bahkan dibuang begitu saja ke tanah, sehingga menjadi limbah yang bisa mengganggu kesehatan manusia, karena mengeluarkan aroma bau busuk.
Sesungguhnya limbah organik seperti kulit buah dan sayuran bisa diolah agar menghasilkan enzim yang bermanfaat. Inilah yang disebut dengan ekoenzim (eco-enzyme). Ekoenzim merupakan cairan hasil fermentasi limbah organik seperti kulit buah dan sayuran yang ditambahkan gula dan air. Fermentasi ini menghasilkan enzim yang memiliki berbagai manfaat, misalnya bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman (pupuk organik), mengusir hama pada tanaman, dan bahkan bisa digunakan untuk pembersihan peralatan rumah tangga.
Pengolahan limbah organik ini menjadi salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh Komisi Justice, Peace, the Integrity of Creation (JPIC) Ordo Kapusin Kustodi General Kepulauan Nias (Kapusin Nias) di Novisiat Kapusin Nias, yakni di Biara Kapusin Santo Blasius, Tu’indrao Sato, Amandraya, Nias Selatan (Jumat 7/2/2025).
Pelatihan yang diikuti oleh para Frater Novis Kapusin Nias ini diselenggarakan sebagai salah satu bentuk pengkaderan agar ke depan, metode pengolahan ekoenzim ini bisa disebarluaskan di tengah masyarakat. Di harapkan bahwa sosialisasi dan pelatihan seperti ini bisa menumbuhkan kesadaran di tengah masyarakat dan membentuk gerakan bersama bagi pemeliharaan lingkungan hidup dan segala kekayaan hayati yang ada di dalamnya.
Bruder Karolus Zai, OFMCap, yang memandu kegiatan pelatihan ini, menerangkan beberapa manfaat ekoenzim, yaitu bisa digunakan sebagai pupuk organik untuk menyuburkan tanaman sekaligus mengusir hama tanaman serta membantu meningkatkan kualitas tanah dan udara.
“Ekoenzim bisa juga digunakan untuk membersihkan rumah, menghilangkan bau, dan sebagai pembersih serbaguna. Selain itu, bisa bermanfaat untuk mengurangi limbah organik dan meningkatkan kualitas air”, ujarnya.
Sementara itu, Bruder Hezekiel Manao, OFMCap yang merupakan Formator para Frater Novis sekaligus sebagai anggota Komisi JPIC Kapusin Nias mengatakan bahwa ekoenzim ini merupakan solusi ramah lingkungan yang mudah diproduksi dan dimanfaatkan.
“Komisi JPIC Ordo Kapusin Nias memulai kegiatan ini di Novisiat, karena para Frater Novis ini kelak akan terjun di tengah masyarakat, khususnya di tengah umat Katolik. Karena itu, kegiatan ini menjadi salah satu bentuk pembekalan bagi mereka, agar metode pengolahan limbah organik ini bisa diteruskan di tengah masyarakat, sehingga kepedulian untuk memelihara lingkungan alam bisa menjadi gerakan bersama”, terang Bruder Hezekiel.